Sebaiknya para pecandu narkoba segeralah berhenti, sekali lagi berhenti mengkonsumsi narkoba. Tidak ada satupun seseorang yang dapat meraih sukses dalam hidup ini apabila kehidupannya dikendalikan oleh narkoba. Kontrol dan kendalikan hidupmu tanpa narkoba. Jangan membuat kelalaian yang disengaja, karena bagaimanapun kalau menjadi pecandu narkoba, maka dalam hidup ini telah kehilangan segalanya dengan sia-sia

Monas Bandar Narkoba Besar Indonesia

Sosok Liem Piek Kiong alias Monas adalah salah satu bandar besar pendistribusian ekstasi ke pelbagai diskotek di Jakarta dan Surabaya. Berpenampilan sederhana, namun punya jaringan Asia Tenggara hingga Belanda.

Menyebut nama Monas di kalangan bisnis narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), jangan heran kalau berbagai cerita heroik mengantarkannya. Maklum, dia yang dekat dengan kalangan jetset adalah bandar besar yang patut diperhitungkan di Jakarta.

Selain dirinya, Stalin Law Yong Kiat alias Steven, Cheong Mun Yau alias Andrew atau Heri dan Diong Chee Meng, diketahui menjadi otak bagi peredaran ekstasi di Indonesia. Termasuk di Apartemen Taman Anggerek, November silam. Sedangkan warga Taiwan yang buron adalah Huang Wen Jhang, yang juga menjadi bos dari perusahaan Hup Seng Ltd, menyusul terungkapnya empat pabrik pembuat sabu-sabu di Batam pada Oktober 2007 atas kerja sama badan penanggulangan narkotika (DEA) Hongkong dan Singapura.

Cece, istri Monas, berperan besar urusan lobi melobi. Pasalnya, ia pandai berbahasa Inggris dan Mandarin. Sebab pil godek didatangkan dari asia seperti China, Singapura dan Taiwan. Selain itu pemasok utamanya dari Belanda. Seperti yang dilakukan Bahari alias Bocel. Ia menyelundupkan ekstasi sebanyak 600.000 butir ke dalam kompresor udara. Sayangnya Boncel kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri.

Namun polisi berhasil menggagalkan upaya tersebut dan berhasil menangkap lima warga asing dan satu WNI. Kelima warga negara asing tersebut adalah Segrefred (Belanda), Ong Tiong Yoh (Singapura) Ong Oah (Taiwan) Tzu Chieng (Taiwan) Lil alias Chy (Taiwan) dan Alek (Indonesia). WNA itu ditangkap di Taman Palem Mutiara Blok C-9/62, Cengkareng, Jakarta Barat pada 28 Februari 2008.

Narkoba ini berhasil melewati jalur ‘tikus’ yakni Belanda- Taiwan dan Jakarta. Anehnya dalam pemeriksaan di pelabuhan Tanjung Priok petugas bea cukai membebaskan benda aneh dalam kompersor udara.

Bicara soal bandar narkoba, para clubber’s (penikmat dunia malam) atau sindikat barang haram pasti sudah mahfum dengan nama Liem Piek Kiong alias Monas, atawa Key Person alias Jekly alias Jenny Chandra alias Cece alias Jat Lie Chandra. Ia tak lain adalah istri Monas yang kini terantuk bisnis pil laknat. Keduanya merupakan pemasok ekstasi dan sabu-sabu ke diskotek di negeri ini. Perempuan dengan empat nama samaran ini setali tiga uang dengan Monas. Namun Cece lebih beruntung dibanding dengan suaminya.

Beruntungnya meski telah ditangkap polisi bersama adiknya, Iskandar Chandra. Cece masih bisa lolos dari sangkaan polisi. Ia mengatakan bahwa barang bukti yang diperoleh polisi bukan miliknya.”Dia ( Cece) bisa membuktikan sabu- sabu dan lain-lainnya bukan miliknya,” kata sumber di kepolisian. Padahal barang bukti yang berhasil disita adalah 202 kilogram sabu-sabu, 1 kg ganja kering, bahan-bahan precusor (bahan kimia untuk membuatan narkotika) dan berbagai peralatan untuk membuat sabu-sabu. Sabu-sabu serta barang bukti lainnya didapat polisi dari Apartemen Menara Pluit Jakarta Utara lantai 16, kamar 161, pada1 Februari 2006 silam.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Depok, Rabu (21/5) silam, Monas mengaku pernah nyabu bersama Ahmad Albar. “Sudah lama, 2-3 tahun yang lalu," jawab Monas ketika ditanya kapan ia nyabu bersama pelantun 'Semut Hitam' itu. Iyek, panggilan Ahmad Albar, mengaku, “Memang benar saya pernah nyabu (mengonsumsi sabu) bersama Monas. Tapi, itu dulu. Sudah masa lalu. Saya dan Monas hanya bersahabat. Kami berhubungan baik dan erat karena dia suka musik dan pernah mengelola diskotek. Saya juga pernah.".

Sebaliknya Monas sang residivis, diseret ke kursi ‘panas’ Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sayangnya hakim PN Jakut masih ‘berbaik hati’ dan memberi hukuman empat bulan kepada Monas. Dari pantuan Tabloid Sensor, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (29/5). Meski Monas berada di sel tahanan namun ia tetap bisa berinteraksi dengan dunia luar. Buktinya di dalam sel tahanan sementara PN Jakbar, ia masih bisa menggunakan telepopn selular. Kendati petugas tahanan kerap memergoki Monas tengah bertelepon ria, namun tidak ada teguran atau pun larangan dari pihak petugas tahanan. Adaan dugaan Monas masih mengendalikan jaringan sindikat narkoba dari dalam sel.

`Seperti diwartakan sebelumnya, dari Apartemen Taman Anggrek polisi menyita 481.000 butir ekstasi dan uang tunai Rp. 2,5 miliar. Salah satu tersangka, Lim Piek Kiong alias Monas (47) dengan istrinya Jenny Chandra alias Jacklyn alias Cece, merupakan pemasok ekstasi ke sejumlah diskotik besar di Jakarta dan Surabaya. ”Barang” yang digunakan memiliki kualitas nomor satu. Dengan kualitas terbaik itu, diskotik terkait diuntungkan dengan ramainya pengunjung.

Anehnya jaksa penuntut umum (JPU) Supardi dan Idianto dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta hanya mendakwa sang bandar narkoba dengan pasal pengguna bersama rekan senasibnya, Thio Bokan alias Johan. Yakni pasal 62 Undang-Undang nomor 5 tentang psikotropika. Padahal saat penangkapan polisi mendapati ratusan ineks di kamar Monas yang berada di Tower lima kamar nomor 19A Apartemen Taman Anggrek, Jakarta Barat.

Monas menancapkan kukunya melalui Abdurohim dan Ucok sebagai bandar di sejumlah diskotik besar di Jakarta. Keduanya ikut tertangkap dalam rangkaian penangkapan yang dilakukan BNN di Apartemen Taman Anggrek. Ada tiga jenis ekstasi yang diperdagangkan. Warna putih untuk daya tahan tubuh saat tripping, cream agar bisa tidur usai tripping dan dijamin bermimpi indah, serta hijau muda untuk meningkatkan libido seks. "Jika sudah merasakan barang milik Monas, pemakai akan sulit pindah (dari lokasi hiburan tempat peredaran ekstasi tersebut)," papar sumber itu.

Residivis
Mengenai sepak terjang Monas dalam berbisnis ekstasi, ia dikenal cukup tajir. Tak hanya itu dia juga sanggup menyulap barang bukti ribuan ekstasi dan sabu-sabu menjadi pulus. Sebab, pria ini sudah pernah masuk bui setelah dibekuk jajaran Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya pimpinan Kombes Pol. Carlo Brix Tewu. Tidak tahu kenapa, Monas yang merupakan bandar besar narkoba hanya mencicipi dua tahun penjara, sedangkan istrinya, Jenny alias Cece, tidak tertangkap.

Bahkan, is sempat menjadi "liong" dalam bisnis butiran pit memabukkan itu. Sepak teriangnya diakui. Untuk mendapatkan satu lokasi peredaran ekstasi, Monas tak segan-segan membayar dua atau tiga kali lipat dari setiap butir ekstasi yang terjual kepada "penguasa" tempat hiburan malam.

Monas juga sempat memiliki kaki tangan bernama Edi Bewok. Bewok pada tahun 2002 merupakan buronan nomor satu Polda Jawa Timur dalam kasus narkoba, karena kabur dari penjara di Surabaya. Langkah Bewok akhirnya terhenti setelah dibekuk Polda Metro Jaya. Setelah mendekam di LP Cipinang, beberapa lama, Bewok tak jera. Ia kembali menjalankan bisnis haram itu di Jakarta. Nyawanya akhirnya melayang dalam penangkapan kedua yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya di Hotel Olimpic, Lokasari, Jakarta Barat.

Meski kehilangan nyawa kaki tangannya, Monas terus mengembangkan bisnis ekstasinya. Informasi yang diperoleh, pil setan Monas beredar di beberapa diskotik besar Jakarta diantaranya, RM, Mil, Les, San, GC, dan lainnya. Sebagai "liong", ekstasinya pun beredar ke seantero Nusantara.

Untuk menggaet konsumen dari kalangan publik figur, Monas punya kiat sendiri. Jenny lah yang ditugaskan. Termasuk kalangan selebritis, yang salah satunya rocker gaek, Ahmad Albar. Ahmad Albar mengakui, Jenny adalah teman dugemnya. Selain itu, Jenny yang mahir berbahasa Mandarin dan Inggris, dikenal mempunyai jaringan luas, yakni meliputi Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia. sofyan hadi.

http://mafiaindonesia.blogspot.com
Share this article :

1 komentar:

  1. Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
    The blog is genuinely impressive in all aspects.
    raja poker

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Klinik Narkoba - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger