Uang hasil penyelundupan narkoba itu dipakai untuk membeli senjata.
Jum'at, 31 Desember 2010, 17:43 WIB
Arfi Bambani Amri, Suryanta Bakti Susila VIVAnews - Badan Narkotika Nasional (BNN) melansir tren baru dalam dunia gelap narkotika dan obat-obatan. Fadli Sadama, yang diduga perancang perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, juga melakukan penyelundupan narkoba.
Fadli, menurut Kepala BNN Komisaris Jenderal Gories Mere, telah menyelundupkan beberapa kilogram narkoba jenis sabu dari Malaysia ke Indonesia. Uang dari penyelundupan itu dibelikannya senjata.
"Itu narcotics terrorism," kata Gories dalam jumpa pers akhir tahun di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat 31 Desember 2010.
Fadli Sadama sendiri, setelah perampokan Medan berlangsung sukses, melarikan diri ke Malaysia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga peran Fadli dalam perampokan CIMB Niaga, Medan, pada 18 Agustus 2010, sebagai perencana dan memberikan petunjuk.
Fadli Sadama baru bebas dari penjara Tanjung Gusta, Medan, Juli lalu. Fadli dipenjara atas tuduhan sejumlah aksi perampokan dan teror. Dia pernah terlibat perampokan Bank Lippo Medan pada 2003. Dia juga terlibat membiayai serangan bom Noordin M Top dan Dr Azahari atas Hotel JW Marriot pada 2003.
Ketika di penjara, Fadli juga merencanakan sejumlah aksi perampokan di Medan bersama terpidana teroris lainnya, Toni Togar.
• VIVAnews
Fadli, menurut Kepala BNN Komisaris Jenderal Gories Mere, telah menyelundupkan beberapa kilogram narkoba jenis sabu dari Malaysia ke Indonesia. Uang dari penyelundupan itu dibelikannya senjata.
"Itu narcotics terrorism," kata Gories dalam jumpa pers akhir tahun di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat 31 Desember 2010.
Fadli Sadama sendiri, setelah perampokan Medan berlangsung sukses, melarikan diri ke Malaysia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga peran Fadli dalam perampokan CIMB Niaga, Medan, pada 18 Agustus 2010, sebagai perencana dan memberikan petunjuk.
Fadli Sadama baru bebas dari penjara Tanjung Gusta, Medan, Juli lalu. Fadli dipenjara atas tuduhan sejumlah aksi perampokan dan teror. Dia pernah terlibat perampokan Bank Lippo Medan pada 2003. Dia juga terlibat membiayai serangan bom Noordin M Top dan Dr Azahari atas Hotel JW Marriot pada 2003.
Ketika di penjara, Fadli juga merencanakan sejumlah aksi perampokan di Medan bersama terpidana teroris lainnya, Toni Togar.
• VIVAnews
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !